Aksara Jawa

Aksara Jawa juga dikenal sebagai Hanacaraka, yang diambil dari baris pertama tulisan aksara jawa.
Dari Wikipedia Bahasa Indonesia,  Aksara Jawa adalah sistem tulisan Abugida yang ditulis dari kiri ke kanan dan penulisanya dilakukan tanpa spasi.




Pasanganya :

Asal mula tulisan Aksara Jawa :

Pada mulanya aksara sejenis abuginda keturunan aksara brahmi yang dulu digunakan dalam penulisan naskah bahasa Jawa,bahasa Makassar,bahasa Sasak,dan bahasa Sunda. Aksara jawa sekarang adalah aksara jawa modern sejak kesultanan mataram abad 17 tetapi bentuk cetak baru muncul pada abad 19. Aksara jawa modern ini merupakan modifikasi antara aksara jawa kawi (abuginda) yang digunakan abad sebelumnya sekitar abad 8-16. Selain itu, juga mengandung mitos tentang Ajisaka yang dulunya terjadi pertengkaran antara kedua abdinya yang setia yaitu Dora dan Sembada. keduanya saling bertengkar memperebutkan kebenaran berawal dari sebuah utusan Ajisaka. sedangkan Ajisaka meninggalkan pulau majethi pergi ke medhangkamulan.

Diceritakan Sembada menjaga amanat ajisaka berupa perhiasan serta pusaka yang ada di majethi,Ajisaka dan Dora pergi ke medhangkamulan. Dora diutus Ajisaka mengambil pusaka serta perhiasan majethi,namun oleh Sembada tidak diperbolehkan kalau bukan Ajisaka sendiri yang mengambilnya. dan akhirnya terjadi pertengkaran keduanya hingga meninggal karena sama kuatnya.

Ha Na Ca Ra Ka : Ada utusan
Da Ta Sa Wa La : Ada pertikaian atau pertengkaran
Pa Dha Ja Ya Nya : Sama kuatnya
Ma Ga Ba Tha Nga : Jadi bangkai atau sama-sama mati

Sekarang aksara jawa yang ada adalah aksara jawa modern namun perlu diketahui bahwa penulisan aksara jawa mengandung filosofi serta aturan. menulisnya dianjurkan diawali dari bawah keatas sesuai karakter huruf jawa tersebut. sedangkan filosofinya adalah melambangkan penghormatan anak terhadap kedua orangtuanya sesuai dengan perkembangan umur. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Macam Generasi Manusia